Rabu, 25 Mei 2022

Si Pemalu Tapi Sangar Di Lapangan

 Tak ada yang terkaget di saat Sadio Mane buka keunggulan Liverpool atas Crystal Palace pada minggu ke-13 Liga Primer Inggris 2019/2020. The Eagles adalah musuh pujaan Mane. Pada seluruh club yang pernah sempat dia lawan di Liga Inggris, Crystal Palace Slot Judi Online merupakan yang sangat banyak dia jebol. Tiap saat berbicara dengan kesebelasan asal London itu, Mane sudah dipastikan menjadi perhatian. Walau demikian, lampu sorot tidak suatu hal yang dicicipi oleh Mane.


Menulis buat The Athletic, James Pearce bercerita pengamatannya sehabis kompetisi di Selhurst Park pada Sabtu (23/11) saat lalu. "Mane nampak tutupi diri dengan jaket. Parasnya tak nampak, tangannya nyaman di kantong. Dia mengharap dianya sendiri tak terdiagnosis. Tapi, hal semacam itu sangatlah susah terjadi. Manalagi supporter Liverpool udah menanti, siap berikan animo mereka terhadap club.


Juga di saat dianya sendiri dipilih masuk Generation Foot, Abdou Diatta, sebagai pemandu kapabilitas satu diantaranya sekolah tinggi terunggul Benua Afrika itu sempat mengingatkan Mane supaya tumbuhkan rasa optimis. "Kalau lagi berikut, ada kesempatan Anda dapat dipulangkan. Anda mesti ikut serta dalam club. Waktu itu dianya sendiri sangatlah pemalu. Seperti tampak mirip tak mau bermain," saya Diatta.



Bersamaan perjalanan waktu, Mane memanglah sukses mempertunjukkan potensinya jadi pimpinan. Dia juga diyakini buat jadi kapten Club Nasional Senegal dalam sejumlah peluang, termaksud waktu Piala Dunia 2018 menentang Polandia. Nampak Slot Online Terpercaya dari tabiat sehabis kompetisi menentang Crystal Palace minggu sebelumnya, Mane tidak mengenyam perombakan, sekalinya dianya sendiri udah dikatakan sebagai satu diantaranya pemain terunggul dunia. Mane juga difavoritkan oleh Eden Hazard dan Arsene Wenger buat menjadi pemenang Ballon d`Or 2019.


Mane terus siap buat naik di saat disapa ke tengah lampu sorot. Dianya sendiri merupakan pemain amat bercahaya pada trisula maut The Reds pada musim 2019/2020. Sekurang-kurangnya sampai minggu ke-13, Mane udah berikan peran pada 12 gol Liverpool. Jumlah ini makin banyak ketimbang Mohamed Salah (9 gol) maupun Roberto Firmino (7 gol).


Alih bentuk Mane tak terlepas dari efek Jurgen Klopp sebagai pimpinan Liverpool. Klopp sebetulnya udah menggemari Mane mulai sejak dia masih menanggulangi Borussia Dortmund. Pada 2014, Mane siap juga tinggalkan RB Salzburg dan susul Klopp ke Isyarat Iduna Park. Namun menurut Klopp waktu itu BVB tak ditopang oleh dana yang lumayan untuk datangkan Mane. Sampai pada akhirnya Mane berpindah ke Southampton.

Previous Post
Next Post